Ryuu Kusari no Ori
- Vol 2 Chapter 00 Prolog

Join Saluran Whatsapp
Jangan lupa join Saluran Wa Pannovel biar dapet notifikasi update!
Join disini
Prolog
Itu benar-benar pemandangan yang mengerikan.
Jeritan dan teriakan bergema, dan darah dan api menari-nari di udara.
Angin hitam kemerah-merahan menelan hutan kota kelahiranku seperti tirai yang mengepul.
“Lari!”
Ayahku, biasanya pria pendiam, meneriakkan suara marah yang tidak seperti biasanya.
“Jangan khawatir, kamu akan selamat.”
Kata ibuku dengan suara gemetar, menahan rasa takutnya.
Segera setelah itu, keduanya dibunuh secara brutal. Binatang iblis hitam dengan mata merah yang tak terhitung jumlahnya membunuh mereka berdua.
Kakak perempuanku memegang tangan aku dan aku melarikan diri, meninggalkan jeritan ayah dan ibu aku. Aku berlari, kehabisan napas, kakiku hampir menjadi tongkat. Tapi tatapan darah segar yang membayang di belakangku tidak terputus.
“Kamu harus lari dari sini sendirian”
Kakakku, yang terakhir pergi, melepaskan tanganku.
Aku menatapnya dengan mata sedih saat dia menggelengkan kepalanya dengan jijik, melambaikan tangannya dan membacakan doa ucapan selamat.
“Semuanya…-, Razward, jaga adikku”
Sebuah partikel cahaya berkumpul seolah-olah didorong oleh kata-kata kakakku. Di tengah cahaya, seekor burung kecil dengan sayap berwarna cerah muncul.
Mereka adalah teman terdekat dan setengah tubuh aku. Cahaya yang bersinar adalah kekuatan dari roh-roh yang menjelma.
Semakin kuat cahayanya, semakin jauh tanda adikku. Dan di belakang saudara perempuanku, seekor binatang iblis hitam legam bermata merah mendekat.
Binatang iblis hitam legam itu memutar mulutnya dan membuat senyum buas.
“Nee-san!”
Saat berikutnya, tubuh saudara perempuan aku diwarnai dengan darah segar dan aku dilemparkan ke dalam kegelapan pekat dengan kilatan cahaya.
Yang tersisa hanyalah aku dan burung lapis lazuli setengah badan.
“Razz……”
“Giiiiiiiiiiii!”
Dengan dentingan, burung lapis lazuli itu pecah, seperti pecahan kaca. Aku mati-matian mencoba mengumpulkan pecahan sahabatku yang memudar, tetapi pecahan yang berkibar ditelan oleh kegelapan dan menghilang dalam sekejap.
“Aaaahhhh!”
Aku berteriak dalam mimpiku. Dan dalam jeritan itu kesadaranku diregangkan dan menjadi jauh seolah-olah jatuh ke dalam lubang. “Hah! Haa, haa, haa……!”
Secara refleks, aku tersentak. Keringat yang keluar membuat celana dalam menempel dan terkena udara dingin.
Di luar masih gelap, dan ruangan itu diselimuti kegelapan.
Aku menggigil saat tubuhku menjadi dingin, dan aku melihat ke bawah ke tanganku saat aku menghembuskan napas dengan kasar.
“Sekali lagi, mimpi waktu itu…”
Kampung halaman yang diambil dariku dan orang-orang yang aku sayangi. Binatang kotor dan keji yang mengambilnya dariku.
Aku mencengkeram lututku dan mengatupkan gigi belakangku pada mimpi buruk yang aku lihat berulang kali, setiap hari.
Aku menahan rasa sakit dari bekas luka yang tergores jauh di dadaku, bekas luka yang tidak akan pernah hilang.
Beli Coin
Mau baca lebih dulu? Belilah Coin. Dengan Coin kamu bisa membuka Chapter Terkunci!
Beli CoinBerlangganan Membership
Mau membuka Chapter terkunci dan menghilangkan Iklan? Berlanggananlah Membership.Dengan Berlangganan Membershi kamu bisa membuka semua Chapter terkunci dan menghilangkan iklan yang mengganggu!
Berlangganan MembershipJangan ada spoiler dan berkata kasar!
Komentar